MAKALAH HUBUNGAN BAKAT MINAT DAN POTENSI DENGAN PERENCANAAN KARIR

 MAKALAH

HUBUNGAN BAKAT MINAT DAN POTENSI DENGAN PERENCANAAN KARIR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah BK Karir

Dosen Pengampu :   Yanuari Srianturi, M.Pd.














Disusun oleh kelompok 5 (A) :


Siti Nur Alifia              (3320190208)

Ahmad Muhyidin (3320190252)




PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

2021




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Bimbingan Konseling mata kuliah “Bimbingan dan Konseling Karir” ini tepat waktu. Makalah ini kami susun dengan usaha se-maksimal mungkin  dari berbagi sumber. 

Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan, kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran dari makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan maanfaat bagi kita semua dan bagi setiap yang membacanya.


Bojonegoro, 12 Oktober 2021



Penyusun











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………... 

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………......

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………..

Latar Belakang ………………………………………………………………….

Rumusan Masalah …………………………………………………………...

Tujuan ……………………………………………………………………………..... 

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………... 

Pengertian Bakat dan Minat ............................................. 

Hubungan antara Bakat dan Minat  ................................. 

Hubungan antara Bakat, Minat, dan Pekerjaan ..............

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………..... 

Kesimpulan ………………………………………………………………………………...... 

Daftar Pustaka ........................................................................... 









BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

      Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias. Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang berbedaan antara satu dengan yang lainnya yang merupakan suatu anugerah dariTuhan Yang Maha Kuasa. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya. 

       Kecerdasan, beserta aspek-aspeknya dapat diukur dengan peranti atautes psikologi,termasuk kemampuan intelektual umum dan taraf inteligensi. Aspek-aspek kemampuanintelektual, antara lain mencakup logika abstrak, kemampuan verbal, pengertian sosial,kemampuan numerik, kemampuan dasar teknik dan daya ingat/ memori. Kreativitas, menurut Guilford (1956), dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude sepertikelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas, maupun ciri-ciri non-aptitude, antara laintemperamen, motivasi, serta komitmen menyelesaikan tugas dengan baik dan cermat. Dalam hal ini bakat merupakan interseksi dari faktor bawaan dan pengaruhlingkungan. Jadi apabila seseorang terlahir dengan suatu bakat khusus, jika dididik dandilatih, bakat tersebut dapat berkembang dan dimanfaatkan secara optimal. Sebaliknya jikadibiarkan saja tanpa pengarahan dan penguatan, bakat itu akan mati dan tak berguna. Bakat adalah penggalian terus- menerus dan pemanfaatan seluruh kapasitas otaksecara bertanggung jawab untuk mewujudnyatakan berbagai hal yang tidak itu-itu saja,atau sesuatu yang sudah telanjur dicap sebagai bakat yang terbatas dan tidak mau berusaha.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Bakat dan Minat? 

2. Apa hubungan antara Bakat dan Minat? 

3. Apa hubungan antara Bakat, Minat dan Pekerjaan? 

C. Tujuan 

1. Untuk mengetahui pengertian dari bakat dan minat. 

2. Untuk mengetahui hubungan antara bakat dan minat. 

3. Untuk mengetahui hubungan antara bakat, minat dan pekerjaan. 























BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bakat dan Minat

1. Pengertian Bakat

      Pertanyaan yang mengenai “apakah bakat itu?” sudah sering kali di lontarkan, tetapi jawaban yang diberikan oleh ahli yang satu tidak sama   dengan yang lain, karena memang belum ditemukan suatu rumusan yang tepat,jelas,lengkap dan dapat diterima oleh setiap orang. Setiap ahli mencoba menjawab dari sudut pandangannya, masing-masing yang sangat dipengaruhi oleh latar belakang disiplin ilmu dan yang dimiliki.

Menurut Freeman (1963) bakat adalah sifat-sifat yang memberi pentunjuk akan adanya kemampuan yang dimiliki seseorang, yang melalui latihan-latihan dapat diwujudkan menjadi kemampuan-kemampuan yang nyata, terutama dalam bidang-bidang khusus, misalnya dalam bidang bahasa,seni music dan bidang teknik.

William B. Michael memberi definisi tentang bakat sebagai berikut : Bakat dapat didefinisikan sebagai kapasitas seseorang, atau potensi hipotetis, untuk memperoleh pola perilaku tertentu yang kurang lebih terdefinisi yang terlibat dalam kinerja tugas yang dimiliki individu tersebut. memiliki sedikit atau tidak ada pelatihan sebelumnya  (Michael, 1960: 59).

Jadi Michael meninjau bakat itu terutama dari segi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tugas, yang sedikit sekali tergantung pada latihan mengenai hal tersebut.

Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan.

1. Aktivitas berupa latihan rutin yang dilakukan sejak dini dengan diarahkan oleh pelatih yang professional di bidangnya. Misalnya, seorang anak yang berbakat musik dimasukan ke dalam sekolah musik. Demikian pula anak yang berbakat dalam sepak bola diikutkan dalam klub sepak bola.

2. Aktivitas yang mengarah pada kompetensi. Misalnya anak yang berbakat musik diikutsertakan dalam lomba bermain musik. Ajang kompetensi dapat dijadikan ajang pemacu bagi anak untuk giat berlatih dan meningkatkan prestasi.

3. Menanamkan pemahaman terhadap makna bakat terhadap kehidupannya di masa mendatang. Hal ini dapat dilakukan dengan menunjukan kepada anak tentang tokoh-tokoh yang sukses melalui bidang tertentu. Misalnya anak yang berbakat dibidang sepakbola ditunjukan tokoh sepakbola dunia yang hidupnya sukses berkat permainannya yang gemilang di lapangan bola.

a. untuk dapat mengetahui kemampuan diri yang selama ini tidak disadari, ada beberapa hal yang bias dilakukan, antara lain ;

1. Menyebutkan mata pelajaran yang prestasinya paling tinggi

2. Menyebutkan tingkat kesenangan tiap bidang study;

3. Memberikan alas an dan tingkat kesenangan tiap bidang studi yang disenangi;

4. Membandingkan tingkat kesenangan dengan prestasi belajar yang dicapai dan fasilitas dini kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada waktu senggang;

5. Membandingkan hubungan prestasi belajar dari bidang study yang disenangi dengan kegiatan yang disenangi.

b. Kemungkinan bakat tidak berkembang bias dikarenakan oleh beberapa hal, misalnya :

1. Tidak menyadari bakat yang dimiliki

2. Tidak ada sarana penunjang

3. Tidak ada pembimbing;

4. Tidak bersemangat;

5. Kurang ulet dalam berusaha, dan lain-lain.

Pada zaman sekarang, biaya pendidikan sangat mahal maka pengembangan bakat bias menjadi jalan keluar agar bias meraih kesuksesan dalam kehidupan masa mendatang. 

2. Pengertian Minat

     Dalam kehidupan ini kita akan selalu berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain , benda, situasi dan aktivitas-aktivitas yang terdapat di sekitar kita. Dalam berhubungan dengan hal tersebut mungkin kita mungkin menerima,membiarkan atau menolaknya. Jika kita tertarik, itu berarti menyambut atau memperhatikan lingkungan positif tersebut dalam objek atau dengan demikian maka akan memperhatikan perhatian anggota dan melakukan tindakan lebih lanjut. Apakah sebenarnya minat itu? Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindakan terhadap orang.

1. Faktor-Faktor   yang Mempengaruhi Timbulnya Minat :

1.      Dorongan dari dalam diri individu.

2.      Motif sosial.

3.      Faktor emosional.

2. Macam-Macam Minat:

1.      Berdasarkan timbulnya.

2.      Berdasarkan arahnya.

3.      Berdasarkan cara mengungkapkan.

Minat terhadap suatu hal dapat muncul karena berbagai hal, antara lain : 

a. Ada unsure subjektif yang mempengaruhi. Misalnya seorang siswa yang tertarik pada penampilan gurunya menjadi berminat mengikuti materi pelajaran yang diajarkan guru tersebut. Oleh karena itu, guru yang simpatik mengundang minat siswa untuk memperhatikan pelajaran yang disampaikannya.

b. Memahami mabfaat yang ditimbulkan. Misalnya karena mengetahui bahwa senam itu baik untuk kesehatan maka menaruh minat untuk mempelajari dan menguasai senam.

c. Motivasi yang kuat dari dalam individu berupa perasaan ingin tahu. Misalnya ingin tahu yang begitu besar merupakan dorongan yang kuat untuk menaruh minat terhadap sesuatu.

d. Sesuatu yang baru. Pada umumnya orang tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal-hal baru. Khusunya pada anak-anak yang masih dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan awal (masa balita) sangat besar minatnya terhadap berbagai hal karena banyak hal yang dianggapnya sebagai hal baru.

Munculnya minat selain dikarenakan adanya motivasi bakat, juga kemungkinan adanya perasaan ingin tahu yang besar. Minat yang ditujukan seseorang anak terhadap pada suatu bidang menunjukan adanya keinginan yang kuat pada diri anak untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bidang tersebut. Pengalaman sejarah membuktikan bahwa penemuan mesin uap oleh james watt yang kemudian menjadi peletak dasar revolusi industri, berawal dari rasa ingin tahu yang besar terhadap kekuatan uap panas yang mampu menggerak-gerakan tutup ketel. 

Ada banyak cara untuk mengembangkan minat anak terhadap suatu bidang, antara lain, sebagai berikut:

1. Membekali anak dengan berbagai ilmu pengetahuan.

2. Memperluas cakrawala pengetahuan anak melalui kegiatan-kegiatan pengamatan, baik secara langsung maupun melalui berbagai eksperimen. Hal ini khusunya yang berkaitan dengan teori-teori ilmu pengetahuan alam.

3. Memperluas pengalaman anak melalui berbagai klegiatan yang menarik seperti ; studi banding, kunjungan ke pabrik, wisata kea lam bebas dan sebagainya.

4. Melalui arahan dan bimbingan yang terus menerus dan dilakukan sejak dini. Ada pepatah “trak kenal maka tak saying” demikian halnya dengan minat. Bagaimana mungkin seseorang anak berminat terhadap seni merangkai janur jika tidak pernah dikenalkan seni merangkai janur.

5. Melalui penerapan sanksi berupa hadiah. Ketertarikan seorang anak terhadap suatu hal kadang kala diawali bukan dari bidang yang diarahkan tersebut melainkan dari yang diperoleh. Misalnya seorang ibu selalu membelikan kue kesukaan anaknya jika anaknya bersedia les piano. Demikian pula seorang anak yang semula enggan mengikuti lomba tetapi karena tergiur akan hadiah yang dijanjikan ia berusaha keras untuk mengikutinya.

B. Hubungan antara Minat dan Bakat

Gallup  (2001)  bahwa bakat merupakan pola pikir, perasaan dan perilaku yang berulang-ulang dan dapat meningkatkan produktivitas. Berdasarkan pengertian tersebut, maka bakat itu tidak hanya menyangkut kecakapan tertentu, tetapi juga berkaitan dengan adanya peran untuk mengembangkan. Dalam hal ini, minat menjadi faktor penting yang  sebagai nurture yang akan membantu pengembangan bakat tersebut. Minat merupakan suatu pemusatan perhatian secara tidak sengaja yang terlahir dengan penuh kemauan, rasa ketertarikan, keinginan, dan kesenangan. Ciri umum minat ialah adanya perhatian yang besar, memiliki harapan yang tinggi, berorientasi pada keberhasilan, mempunyai kebangggaan, kesediaan untuk berusaha dan mempunyai pertimbangan yang positif. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

Keberadaan minat merupakan faktor utama bagi pengembangan bakat karena tanpa minat, bakat tidak akan berdayaguna. minat yang tinggi akan membuat kita mampu melakukan sesuatu sekalipun kita tidak berbakat, sebaliknya berbakat tanpa minat akan sulit mengembangkan bakat tersebut. Karena itu, ketika kita mengenali dan memahami bakat kita, tumbuhkanlah dan peliharalah minat kita agar bakat yang kita punya terjaga. Minat bisa diciptakan, tetapi bakat merupakan bawaan yang tidak bisa kita ciptakan dengan tiba-tiba. Semua orang bisa melakukan hal yang sama dengan kita, tetapi yang berbakat bisa menghasilkan kualitas yang lebih baik.

Untuk memahami bakat dan minat memang bukan masalah gampang karena tidak hanya menyangkut masalah banyaknya teori dan tes untuk mengenali bakat dan mengukur minat kita.  Lebih dari itu, ada yang sangat penting untuk kita pahami yakni bagaimana mengembangkan bakat dan minat itu untuk sebuah prestasi kehidupan karena tidak semua orang mampu mengembangkan bakatnya, sekalipun ia telah mengenali dan mengetahuinya. 

D. Hubungan Minat, Bakat dan Karir

Antara bakat dan minat merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan. Seorang anak yang berbakat dalam bidang musik akan menaruh minat yang besar terhadap musik dibandingkan bidang lainnya. Meskipun demikian antara minat dan bakat memiliki perbedaan yang mendasar. Minat lebih menunjukan kepada ketertarikan pada suatu hal, sedangkan bakat menunjukan adanya bentuk kemampuan dasar yang dimiliki seseorang pada suatu bidang tertentu.

Adanya minat terhadap suatu hal belum tentu memiliki bakat pada bidang tersebut, namaun bakat pada suatu bidang akan menyebabkan tingginya minat terhadap bidang terebut. Misalnya seorang anak yang menaruh minat berbakat dibidang musik belum tentu ia memiliki bakat bermain musik. Namun sebaliknya seorang anak yang berbakat di bidang musik akan menaruh minat yang besar terhadap hal-hal yang berkaitan dengan musik. Dengan demikian, salah satu upaya penggalian bakat pada seseorang bias dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap minat anak. Misalnya : pengunjung pameran seni lukis menunjukan besarnya minat masyarakat terhadap dunia seni lukis. Dari sekian banyak pengunjung yang memadati pameran lukisan tersebut ada diantara mereka yang benar-benar berbakat melukis, meskipun sebagian besar hanya terbatas menyukai 9apresiasi tingkat rendah). Keberhasilan seseorang dalam kehidupannya tidak terlepas dari unsure bakat dan minat yang disertai dengan usaha mengembangkan secara sungguh-sungguh apa yang ia miliki. Dengan bakat yang ada dan disertai dengan minat yang besar untuk mengembangkan potensi yang ia miliki maka jalan menuju kepada kesuksesan terbentang lebar. Pada akhirnya tujuan kehidupan manusia adalah mencapai kesejahteraan dimasa tuanya. Pencapaian kesejahteraan hidup menunjukan  adanya keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan materi (lahiriah) maupun pencapaian kepuasaan hidup (rohani). Seorang pemain sepak bola professional yang memiliki penghasilan besar dari kepuasan bathin dan kepuasanlahiriah. Kepuasan batin, yakni dapat mengembangkan bakat yang ia miliki, sedangkan kepuasan materi dalam bentuk uang yang diperoleh mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ukuran keberhasilan masa depan seseorang dapat dinilai dari keberhasilan meraih prestasi (kepuasan batin) dan sekaligus keberhasilan memenuhi kebutuhan lahiriahnya (materi). Keberhasilan seorang pegawai negeri dalam jenjang kariernya dalam bentuk pencapaian jabatan yang terhormat disertai keberhasilan memperoleh penghasilan besar, merupakan bentuk hasil dari pengembangan bakat di bidang kognitif, afektif dan psikomotorik, sekaligus menunjukan kemampuan fisik dan psikisnya.

Menurut Thomas Armstrong dalam bukunya “Sekolah para Juara” mengemukakan delapan kecerdasan majemuk yang menjelaskan adanya bakat-bakat seseorang yang berhubungan dengan pekerjaan yang diikuti dengan penjelasan beberapa jabatan berdasarkan kecerdasan masing-masing. Adapun yang dimaksud delapan kecerdasan majemuk itu adalah kecerdasan linguistic, matematis logis, spasial, kinetis-jasmani, musical, interpersonal, dan materialis.








BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata bakat lebih dekat pengertiannya dengan kata  bakat  yang menunjukkan pembawaan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan (potensi-potensi) yang tertentu.

Menurut Guilford bakat itu mencakup tiga dimensi pokok, yaitu : Dimensi Perseptual, psiko-motor dan intelektual,

Usaha pengenalan bakat mula-mula yang terjadi pada bidang kerja (atau jabatan), tetapi kemudian juga dalam bidang pendidikan. Bahwa dewasa ini dalam bidang pendidikanlah usaha yang paling banyak dilakukan. Dalam praktiknya, hampir semua ahli yang menyusun tes untuk mengungkap faktor yang bertolak dari dasar pikiran analisis analisis.











DAFTAR PUSTAKA

Shaleh, Abdul Rahman dan Muhbib Abdul   Wahab, Psikologi   dalam Perspektif Islam . Perdana Media, Jakarta, 2005.

Sobur Alex, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah, CV Pustaka Setia, Bandung, 2013.

Suryabrata Sumadi , Psikologi Pendidikan , CV Rajawali, Jakarta, 1990.

http://arbilian.blogspot.com/2014/10/hubungan-bakat-minat-dan-pekerjaan.html?m=1


Komentar

SELAMAT MEMBACA DAN TERIMAKASIH

Kontroversi Pencalonan Faqih Al Haramain dalam Kongres ke-XXI PMII: Mempertanyakan Etika dan Tradisi

Diskusi Nike karnival 2024 pemdes dan karang taruna bina Bhakti desa tikusan

PELANTIKAN ANGGOTA KPPS 2024 DESA TIKUSAN